Hari ini, tepat setahun yang lalu, saya datang ke rumah Dek Zahra selepas dhuhur. Dalam perjalanan, di tengah gerimis hujan, yang katanya menjadi waktu mustajab, saya merapal doa semoga diberikan solusi yang terbaik. Ya, boleh dibilang jika pernikahan saya dengan Dek Zahra disebabkan karena “kecelakaan”, married by accident. Kecelakaan yang kemudian menimbulkan keramaian dalam lingkaran […]
Category: Notes to Ourselves
Mengasah Pedang
Barangkali, tahun ini akan menjadi tahun paling senyap bagi saya. Betapa tidak, keadaan memaksa saya untuk cuti selama satu semester dan mengambil hanya satu SKS di semester depan. Hal ini berarti satu tahun ke depan saya akan banyak mengganggur karena tidak punya banyak kewajiban yang harus ditunaikan. Dan di sisi lain, saya berarti menunda kelulusan […]
Kejutan
Dulu, sebelum menikah, Ummi saya pernah berpesan, “Jangan pernah berharap diberi, tapi selalulah berkeinginan memberi”. Pesan itu pendek, tapi rupanya bisa diaplikasikan di mana saja. Seperti Ummi yang tidak hanya mempraktikannya dalam rumah tangga, tapi juga di pesantren yang ia didirikan, di organisasi yang ia cintai, serta di tengah-tengah ummat yang mencintainya. Saya beruntung punya […]
Semua Akan “Hamil” Pada Waktunya
Dulu, sebelum menikah, saya adalah jenis orang yang paling tidak suka melihat orang gemuk. Entahlah, bukan bermaksud underestimate, namun di alam bawah sadar saya selalu mengatakan bahwa sebaiknya tidak banyak berkawan dengan orang yang gemuk. Barangkali, itu adalah alarm dari dalam diri saya agar saya tahu diri. Kantong saya ukurannya lebih kecil, jadi jangan sampai […]
Media Sosial dan Catatan Amal Kita
Kadang saya suka sebal jika melihat Dek Zahra asyik dengan Xiaomi-nya sambil ketawa sendiri. Saya sedikit kurang suka karena biasanya dia sedang scrolling timeline sambil nonton video atau kiriman lucu dari teman-temannya. Biasanya saya cuma menegur dengan menyindir, “Kuotanya sisa berapa ya? Bulan ini masih panjang lho.” Atau dengan cara, “Suaminya di sini lho, kasihan banget […]
Recent Comments